Menurutnya, konsep gamifikasi ini akan mengadopsi elemen permainan seperti poin, tantangan, dan penghargaan yang dapat digunakan untuk memperkuat interaksi wisatawan dengan aktivitas budaya, ekowisata, UMKM lokal, dan pelestarian lingkungan.
“Melalui kolaborasi triple helix antara akademisi, pemerintah, dan industri, sistem ini diharapkan dapat menjadi model penguatan loyalitas wisata berbasis pengalaman dan data,” ujar Prof. Diena.
Pelaksana Tugas Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah konkret dalam mewujudkan ekosistem pariwisata Labuan Bajo yang inovatif, inklusif, dan berbasis data.
“BPOLBF mendukung penuh inisiatif ini karena sejalan dengan arah pengembangan pariwisata nasional berbasis inovasi dan kolaborasi. Sistem loyalitas terintegrasi dapat menjadi instrumen strategis untuk memahami perilaku wisatawan, memperpanjang length of stay, serta meningkatkan nilai ekonomi lokal,” ujar Marhen.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor dalam penelitian ini juga menjadi wujud nyata implementasi semangat co-creation dan co-innovation antara pemerintah, akademisi, pelaku industri, dan komunitas lokal.





Tinggalkan Balasan