“Kita bersyukur kepada Tuhan karena pagi ini kita bisa berkumpul di depan Hotel Meruorah. Ini merupakan peran penting yang selalu mengiringi kegiatan festival yang diselenggarakan oleh Melora,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pelaksanaan festival selama sepekan, mulai 15 hingga 22 November, menjadi momentum penting untuk memperkuat identitas budaya Manggarai Barat sekaligus memberdayakan masyarakat lokal secara berkelanjutan.
“Festival ini merupakan festival ketiga sejak 2022. Pemerintah memberikan apresiasi yang tinggi kepada pengelola Meruorah yang telah membantu melestarikan budaya, memberdayakan masyarakat, mengolah lahan, serta meningkatkan pertumbuhan pariwisata,” ucapnya.
Yulianus menambahkan bahwa keberlanjutan festival ini menjadi bukti komitmen bersama dalam membangun ruang budaya yang inklusif, kreatif, dan produktif bagi generasi mendatang.
Salah satu agenda utama tahun ini adalah Festival Songke, peragaan budaya yang melibatkan sekitar 1.000 anak dari berbagai wilayah di Manggarai Barat. Kegiatan ini ditargetkan masuk Rekor MURI sebagai salah satu peragaan songke terbesar yang pernah digelar di Nusa Tenggara Timur.





Tinggalkan Balasan