Namun demikian, ia menegaskan akan terus memperjuangkan agar alokasi PIP untuk NTT ditingkatkan, mengingat tingkat kemiskinan dan kesenjangan pendidikan di wilayah tersebut masih cukup tinggi.

Selain memperjuangkan PIP untuk TK dan PAUD, Anita Gah juga menyoroti pentingnya transformasi digital dan validasi data pendidikan secara nasional.

Menurutnya, inovasi pendidikan tidak akan berhasil tanpa sistem data yang kuat, akurat, dan terintegrasi.

“Selama data tidak benar, kebijakan akan salah sasaran. Jadi penguatan Dapodik itu kuncinya. Tahun 2026 harus jadi momentum reformasi sistem data pendidikan kita,” ujarnya menegaskan.

Sebagai anggota DPR RI lima periode, Anita Jacob Gah dikenal konsisten memperjuangkan kesejahteraan guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

Langkahnya memperluas PIP untuk anak usia dini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang dalam memperkuat keadilan pendidikan nasional.

Anita berharap, perjuangan yang sedang digalang Komisi X DPR RI bersama Kementerian Pendidikan dapat menghasilkan kebijakan konkret pada 2026: PIP untuk seluruh jenjang pendidikan, termasuk TK dan PAUD, sebagai langkah awal menuju Indonesia Emas 2045.