Reba Molas

Melestarikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Era Globalisasi

LABUANBAJOVOICE.COM | Di era globalisasi modern ini membawa angin segar bagi kemajuan teknologi dan komunikasi, namun menghadirkan tantangan bagi pelestarian budaya, termasuk bahasa dan sastra Indonesia ini. Pengaruh budaya bahasa asing yang sangat kuat, terutama di kalangan generasi muda dapat mengancam eksistensi bahasa nasional kita.

Oleh karena itu salah satu upaya kita untuk melestarikan bahasa dan sastra Indonesia di era globalisasi ini menjadi semakin penting dan mendesak bagi kita.

Tantangan globalisasi terhadap bahasa dan sastra Indonesia.

Di era globalisasi telah membuka akses terhadap budaya dan bahasa asing yang sangat mudah, seperti bahasa Inggris semakin populer dan dianggap sebagai simbol kemanusiaan dan modernitas. Akibatnya, banyak orang terutama generasi muda, yang cendrung mengabaikan bahasa Indonesia sendiri dan lebih memilih menggunakan bahasa asing dalam berkomunikasi.

Selain itu, media sosial dan internet juga berperan dalam menyebarkan pengguna bahasa asing. Banyak konten digital, seperti film, musik, dan game menggunakan bahasa asing sehingga dapat menimbulkan pengaruh yang kuat terhadap bahasa yang digunakan oleh pengguna internet. Hal ini semakin mempersulit upaya pelestarian bahasadan sastra Indonesia.

Meskipun menghadapi banyak tantangan, pelestarian budaya bahasa dan sastra Indonesia ini tetap dapat dilakukan dengan berbagai upaya berikut:

Meningkatkan kedisiplinan berbahasa Indonesia

Membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan kita sehari hari merupakan langkah awal yang sangat penting. Masyarakat perlu menghindari penggunaan bahasa gaul atau bahasa asing yang berlebihan, dan harus mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia yang baku dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun secara tulisan.

Baca Juga:  KKN Mahasiswa Unika Ruteng Sosialisasi Hidup Bersih di SDK Gurung, Manggarai Timur

Memperkuat peran pendidikan

Lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam menanamkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia sejak dini. Kurikulum pendidikan perlu dirancang untuk mengajar bahasa Indonesia secara efektif dan menarik, dengan menghubungkan pembelajaran dengan konteks kehidupan yang nyata. Kita juga perlu menjadi role model dalam penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Baca Juga:  Lebih Dekat dengan Hasanudin

Memanfaatkan platform digital

Era digital dapat menjadi peluang untuk mempromosikan bahasa dan sastra Indonesia. Platform digital seperti media sosial, blog, dan aplikasi pembelajaran dapat digunakan untuk menciptakan konten menarik yang memperkenalkan bahasa dan sastra Indonesia kepada masyarakat luas.
Contohnya: pembuatan video edukatif, konten kreatif, dan kampanye penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra indonesia.

Menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa dan sastra Indonesia ini dapat dilakukan dengan meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan karya sastra Indonesia kepada generasi muda, menyelenggarakan kegiatan literasi, dan mendukung penulis Indonesia.

Memperkuatkan peran pemerintah

Pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung upaya pelestarian bahasa dan sastra Indonesia. Pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang melindungi dan mempromosikan pengguna bahasa Indonesia, mengalokasikan dana untuk kegiatan literasi, dan menciptakan program yang mendukung penulis dan seniman Indonesia.

Baca Juga:  Jejak Langkah yang Hilang

Melestarikan budaya bahasa dan sastra indonesia di era globalisasi modern ini merupakan tanggung jawab bersama. Dengan mengingat pentingnya bahasa Indonesia sebagai identitas nasional dan sebagai alat pemersatu bangsa, kita perlu bersama sama menjalankan upaya pelestariannya. Masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung penggunaan dan perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.

Dengan upaya yang konsisten dan terarah ini, kita dapat memastikan bahwa bahasa dan sastra Indonesia tetap berkembang dan berjaya di era globalisasi ini.

Penulis: Yetriana Suarti Dewisin | Mahasiswi Kelas 2024 B, Program Studi Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia (PBSI), Unika St Paulus Ruteng

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://t.me/labuanbajovoice
Back to top button