Program pelibatan anak-anak ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang digagas oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua.

Melalui pendekatan berbasis komunitas, ITDC berupaya menciptakan ekosistem pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berakar kuat pada nilai-nilai budaya lokal.

“Melalui Tari Pendet Massal ini, kami ingin menunjukkan keterlibatan generasi muda dalam menjaga dan menghidupkan kembali kekayaan budaya Bali. Inilah bentuk harmoni antara pariwisata dan masyarakat lokal, yang menjadi semangat utama The Nusa Dua Festival,” ujar I Made Agus Dwiatmika, General Manager The Nusa Dua, ITDC dalam keterangannya ke media, Kamis (23/10/2025).

Dwiatmika menambahkan, kehadiran anak-anak dalam festival ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan pesan kuat bahwa pelestarian budaya harus dimulai dari usia dini.

Kolaborasi antara kawasan pariwisata, masyarakat, dan generasi muda mencerminkan sinergi antara tradisi dan modernitas yang menjadi ciri khas Bali masa depan.