Wabup menekankan bahwa tema tahun ini memuat pesan penting tentang kebersamaan dalam keberagaman, pengelolaan pariwisata yang bijak, serta keterlibatan semua pihak sebagai fondasi pembangunan Manggarai Barat. Ia mengajak masyarakat menjaga nilai toleransi yang telah lama menjadi ciri khas daerah.

“Kita ingin agar festival ini menjadi cerminan toleransi, di mana umat dari berbagai agama, suku, dan budaya dapat bergandengan tangan, bekerja sama, dan saling menghormati. Nilai luhur ini harus diwariskan kepada generasi muda,” tambahnya.

Selain itu, Wabup menyoroti dampak positif festival terhadap perekonomian lokal, khususnya bagi pelaku UMKM, pengrajin, petani, nelayan, dan seniman.

Ia berharap kualitas penyelenggaraan terus meningkat sehingga nama Manggarai Barat semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional.

Sementara itu, Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, menegaskan pentingnya menjaga keberlanjutan pariwisata yang dianugerahkan Tuhan sebagai keindahan tak ternilai.

Ia mengingatkan agar pengelolaan pariwisata tidak terjebak pada orientasi keuntungan semata.