Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp LabuanBajoVoice.Com
+ Gabung
Dihadapan Usman Husen, Charles juga menyampaikan beberapa program kerja Kadin Manggarai Barat selama ini. Salah satunya yaitu peningkatan kualitas beras para petani menjadi beras berkualitas dan berlabel, bahkan memiliki surat izin edar dari instansi berwenang.
“Jadi, saya berbicara sebagai Ketua Kadin Manggarai Barat yang telah sukses untuk membuat kolaborasi dengan petani di Manggarai Barat dan kita punya izin edar,” ujarnya.
Menurut dia, setelah dua jenis produk ini resmi diluncurkan. Kadin Manggarai Barat mendapat undangan khusus dari Chamber of Commerce and Industry Timor-Leste (CCI-TL) untuk memberikan pengetahuan cara membuat prodak sendiri dari hasil pertanian.
“Kita diundang di Timur Leste dan akhirnya berhasil memberikan knowledge (pengetahuan) membantu mereka, dan akhirnya mereka punya beras dengan label sendiri hari ini dan menjadi kebanggaan tersendiri buat mereka,” ujar Charles.
CCI-TL sekarang ini, kata dia, beras mereka diberikan nama Mana Boot dan menariknya, pada saat Paus Fransiskus melakukan kunjungan ke Timor Leste beberapa bulan lalu. Prodak beras berlabel Mana Boot itu, diberikan kepada Paus. Pada kemasan beras itu jugakan dipasang logo Kadin Indonesia. Inikan menjadi kebanggaan tersendiri buat kita di Indonesia.
Hasil pertemuan itu, menurut Charles, Usman Husen meminta PERPADI NTT agar segera membuat surat secara resmi kepada Kementerian Pertanian untuk dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan mereka dan Komisi IV DPR RI.
“Langkah inilah yang diminta oleh Pak Usman untuk PERPADI membuat surat kepada kementerian untuk dilakukan forum group diskusi atau rapat dengar pendapat di DPR RI, sehingga akan diundang satu kesatuan akan bagaimana kita bisa memapping (pemetaan),” ujar dia.
Selain itu, kata dia, dalam pertemuan itu juga dibahas tentang NTT agar memiliki produksi pangan sendiri dan beras-beras tidak di impor lagi ke daerah ini. Kalau kita berbicara Flores, kita adalah flower (bunga), harusnya kita punya lumbung-lumbung pangan yang kuat.
Setelah melakukan pertemuan dengan Usman Husen, Charles kemudian melanjutkan pertemuan dengan kepala benih di Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian. Untuk membicarakan perkuat kolaborasi antara pengusaha penggilingan padi, penangkar benih-benih pertanian dan juga pengusaha-pengusaha lain di sektor pertanian.
“Sehingga program dari Bapak Presiden Prabowo Subianto ini akan benar-benar terealisasi, sehingga tidak hanya pemerintah yang mengerjakan tetapi adalah pengusaha-pengusaha,” tutupnya.
Penulis: Hamid