LABUANBAJOVOICE.COM – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam kemajuan perekonomian Indonesia, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM, dengan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
UMKM juga menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dan penopang ekonomi masyarakat.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, di Indonesia pada tahun 2019, terdapat 65,4 juta UMKM. Dengan jumlah unit usaha yang sampai 65,4 juta dapat menyerap tenaga kerja 123,3 ribu tenaga kerja.
Ini membuktikan bahwa dampak dan kontribusi dari UMKM yang sangat besar terhadap pengurangan tingkat pengangguran di Indonesia. Dengan semakin banyaknya keterlibatan tenaga kerja pada UMKM itu akan membantu mengurangi jumlah pengangguran di negara ini.
Apa saja peran UMKM dalam kemajuan perekonomian Indonesia?
Membuka Lapangan Kerja
Salah satu peran penting Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan banyaknya UMKM yang diciptakan, masyarakat dapat memperoleh kesempatan kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
UMKM menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga membantu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Data menunjukkan bahwa sektor UMKM menyerap sekitar 97% dari total angkatan kerja pada tahun 2021, membuktikan peran vitalnya dalam perekonomian Indonesia.
Mendorong Budidaya Kerajinan Lokal
Tidak sedikit UMKM di Indonesia berkutat dengan produk kerajinan lokal seperti batik, meubel tradisional, atau pun kuliner rakyat. Usaha UMKM yang mengusung kerajinan lokal menciptakan suatu dorongan bagi para pekerja kerajinan lokal untuk kerap memproduksi kerajinan daerah.
Usaha UMKM membangun dan membuka lahan pasar baru bagi para pengrajin lokal. Selain menciptakan penghasilan baru bagi para pengrajin, usaha UMKM juga melangsungkan budidaya kerajinan lokal di setiap daerah.
Memberi Devisa bagi Negara
UMKM tidak hanya berperan penting dalam perekonomian domestik, tetapi juga membawa keuntungan bagi negara melalui ekspor ke pasar internasional.
Pada tahun 2021, sektor UMKM menyumbang 61,07 dari Produk Domestik Bruto( PDB) Indonesia dengan total pemasukan sekitar Rp 8.500 triliun. UMKM juga berperan dalam menyumbang devisa negara melalui ekspor produk ke luar negeri, yang membantu menjaga stabilitas keuangan negara.
Kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia
UMKM berkontribusi sekitar 60,3 terhadap Produk Domestik Bruto( PDB) Indonesia pada tahun 2020, seperti yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik( BPS, 2021). Angka ini menunjukkan bahwa sektor UMKM merupakan salah satu pilar utama perekonomian Indonesia.
Kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia sangat signifikan, terutama karena mayoritas UMKM berada di sektor informal yang tidak selalu tercatat secara formal dalam statistik besar, tetapi memiliki dampak yang besar terhadap perekonomian lokal dan nasional.
Menurut Kementerian Koperasi dan UKM( 2020), UMKM berkontribusi dalam menciptakan peluang ekonomi di berbagai sektor, dari perdagangan, jasa, hingga industri manufaktur.
Inovasi dan Daya Saing UMKM
Sektor UMKM tidak hanya berperan dalam penyediaan lapangan kerja, tetapi juga dalam mendorong inovasi produk dan peningkatan daya saing. UMKM sering kali menjadi ujung tombak dalam menciptakan produk- produk inovatif yang memenuhi kebutuhan pasar lokal dan internasional.
Suryana( 2012) menyatakan bahwa banyak UMKM yang berhasil berinovasi dalam hal produk dan metode pemasaran, yang tidak hanya meningkatkan daya saing mereka di pasar domestik, tetapi juga membuka peluang untuk memasuki pasar internasional.
Acs dan Audretsch( 1990) dalam studi mereka tentang inovasi dan perusahaan kecil menekankan bahwa UMKM memiliki kapasitas untuk melakukan inovasi meskipun memiliki keterbatasan sumber daya.
Inovasi ini biasanya terfokus pada produk berbasis teknologi atau kearifan lokal yang memiliki nilai jual tinggi, sehingga mendorong UMKM untuk bertahan dan berkembang dalam pasar yang semakin kompetitif.
Tantangan yang Dihadapi UMKM
Meskipun memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia, sektor UMKM juga menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi agar sektor ini dapat terus berkembang. Akses permodalan, teknologi, dan pemasaran adalah tantangan utama yang dihadapi oleh banyak UMKM.
Menurut Suryana( 2012), salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM adalah sulitnya mendapatkan akses ke sumber pembiayaan formal seperti perbankan.
Banyak UMKM yang kesulitan dalam memenuhi persyaratan yang ketat dari lembaga keuangan formal, seperti jaminan atau dokumen legalitas usaha.
Selain itu, UMKM juga sering kali kesulitan dalam mengakses teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka.
Dengan terbatasnya akses terhadap teknologi, banyak UMKM yang terhambat dalam proses produksi dan pengembangan produk yang lebih efisien.
Hal ini mengarah pada keterbatasan dalam bersaing dengan perusahaan- perusahaan besar yang lebih memiliki akses ke teknologi dan inovasi terbaru.
Di sisi lain, akses ke pasar juga merupakan tantangan yang tidak kalah penting. Banyak UMKM yang terhambat dalam pemasaran produk mereka, baik di pasar domestik maupun internasional, karena kurangnya jaringan distribusi yang luas dan keterbatasan dalam pemasaran digital yang kini semakin penting dalam era globalisasi.
Peran Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung UMKM
Kebijakan pemerintah sangat mempengaruhi keberhasilan UMKM dalam mengatasi tantangan- tantangan tersebut. Pemerintah Indonesia telah menerbitkan berbagai kebijakan yang bertujuan untuk mendukung sektor UMKM, seperti pemberian kredit mikro dan program pelatihan kewirausahaan.
Kementerian Koperasi dan UKM( 2020) mencatat bahwa kebijakan yang mendukung UMKM telah berhasil meningkatkan kemampuan pengusaha UMKM dalam mengakses pembiayaan dan pelatihan untuk pengembangan usaha mereka.
Hirschman( 1958) dalam bukunya The Strategy of Economic Development menekankan pentingnya peran negara dalam menyediakan kebijakan yang mendukung perkembangan sektor kecil dan menengah, seperti UMKM.
Kebijakan- kebijakan yang ada berfokus pada pemberian akses modal yang lebih mudah, pelatihan keterampilan, serta dukungan dalam memperluas jaringan pasar.
Pemberdayaan Ekonomi Lokal dan Pengurangan Kemiskinan
UMKM juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi lokal, terutama di daerah- daerah yang kurang berkembang. Dengan menciptakan peluang kerja dan memberikan pelatihan keterampilan, UMKM dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan secara langsung berkontribusi dalam pengurangan kemiskinan.
Tambunan( 2019) mencatat bahwa UMKM memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja di tingkat lokal, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi ketimpangan ekonomi antar wilayah.
Selain itu, UMKM juga membantu mengurangi kemiskinan dengan memberikan akses ekonomi kepada kelompok masyarakat yang kurang beruntung.
World Bank( 2021) mengungkapkan bahwa sektor UMKM di Indonesia telah membantu banyak individu dan keluarga meningkatkan taraf hidup mereka melalui pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha mikro.
Selain itu, UMKM terbukti tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi karena mampu beradaptasi dan terus berkembang. UMKM membantu menopang perekonomian negara saat mengalami kesulitan, sehingga peranannya sangat vital dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Dengan memaksimalkan potensi UMKM, Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat posisi negara di pasar global. Oleh karena itu, pemerintah dan pihak terkait perlu terus mendukung perkembangan UMKM melalui kebijakan yang tepat dan infrastruktur yang memadai.
Penulis: Laurensius Bagus | Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
Catatan Redaksi: Tulisan ini sepenuhnya merupakan opini/pendapat narasumber/penulis. Isi dan pandangan yang disampaikan tidak mewakili dan bukan menjadi tanggung jawab redaksi media.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan