LABUANBAJOVOICE.COM – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo mengklaim angka kebakaran kapal di perairan Labuan Bajo mengalami tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Meski tidak menyebutkan data pasti, KSOP menegaskan insiden kebakaran kapal semakin jarang terjadi berkat intensifnya pelatihan keselamatan dan patroli pengawasan.

Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, menjelaskan bahwa pada tahun 2025 tingkat kejadian kebakaran kapal tercatat 0,22, atau kurang dari tiga insiden per seratus ribu keberangkatan kapal.

“Saya mesti lihat datanya lagi, tapi yang jelas dari tahun ke tahun menurun. Tahun ini angka terakhir tercatat 0,22. Artinya tren kasus kebakaran kapal menurun terus,” kata Stephanus kepada awak media, Senin (29/9/2025) malam di kantornya.

Stephanus menegaskan, penurunan ini bukan terjadi begitu saja. KSOP secara berkala melakukan training, sosialisasi, dan simulasi penyelamatan kepada awak kapal, termasuk patroli bersama instansi lain seperti Polairud Polres Manggarai Barat.

“Karena sering melakukan training, terus latihan keselamatan, dan patroli. Kami juga selalu mengingatkan pemilik maupun kru kapal tentang prosedur keamanan,” jelasnya.

Kronologi Kebakaran KM Tiga Jaya 01

Meski angka menurun, insiden kebakaran tetap terjadi. Pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 20.45 WITA, kapal pinisi KM Tiga Jaya 01 terbakar saat sedang bersandar di Pelabuhan Waterfront Labuan Bajo.

Menurut Stephanus, kapal dalam keadaan tidak beroperasi dan hanya dijaga tiga ABK. Api muncul saat mereka melakukan pengisian bahan bakar pada genset yang masih menyala.

“Harusnya mesin dimatikan dulu. Ini human factor,” tegasnya.

Tiga ABK yang bertugas berhasil menyelamatkan diri. Dua orang, yakni Ardian dan Tedi, mengalami luka bakar ringan di tangan dan kaki.

Seorang ABK lain, Abi, tidak mengalami cedera. Korban langsung dievakuasi ke RS Siloam dan Puskesmas Labuan Bajo untuk mendapatkan perawatan.

Stephanus menuturkan, api berhasil dipadamkan dalam waktu 15–20 menit. Keberhasilan itu berkat kesiapan tim tanggap darurat KSOP dan bantuan kapal lain di sekitar pelabuhan.

“Api tidak sampai menjalar ke kapal lain karena koordinasi cepat. Kapal juga sudah diamankan dan diikat di area mooring dengan aman,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa fokus utama penanganan insiden adalah penyelamatan nyawa korban.

“Saya langsung membawa korban atas nama Ardian ke RS Siloam malam itu,” ungkapnya.

Sementara, Kapten KM Tiga Jaya 01, Arif Rahman, menjelaskan bahwa kapal tersebut baru saja kembali dari trip wisata di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) sekitar pukul 18.00 WITA. Saat kebakaran terjadi, ia sedang berada di darat.

“Saya barusan naik ke darat setelah Isya. Tidak lama kemudian saya dengar kabar kapal sudah terbakar. Soal kerugian saya belum bisa pastikan,” jelas Arif.

Kapal pinisi tersebut biasanya beroperasi melayani wisatawan, meski tidak setiap hari karena bergantung pada jadwal tamu.**