Setelah pawai, kemegahan berlanjut dengan Tarian Kolosal Maria Assumpta Nusantara yang dibawakan oleh 400 siswa-siswi SMKS Stela Maris Labuan Bajo.
Diiringi lagu berbahasa Manggarai sarat nuansa adat, tarian ini mengiringi arak-arakan Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara menuju Gereja Stela Maris, usai tiba di kawasan waterfront.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, mengapresiasi semangat masyarakat yang terlibat.
“Karnaval Budaya dan Tarian Kolosal ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga ajang merajut persaudaraan, mempromosikan kekayaan budaya Manggarai Barat, serta memperkuat citra Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia yang memiliki kekuatan budaya dan spiritual,” ujarnya.
Elen, anggota Komunitas Legio Maria, mengaku bangga bisa terlibat.
“Rasanya luar biasa bisa berjalan bersama teman-teman, menampilkan budaya daerah, dan melihat antusiasme masyarakat di sepanjang jalan,” katanya.
Pengunjung asal Ruteng, Tari, juga terkesan. “Karnavalnya seru sekali, warnanya meriah, dan tarian kolosal yang dibawakan ratusan peserta benar-benar indah,” ungkapnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan