Menurutnya, setiap siswa memiliki potensi menjadi pahlawan bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, dan bagi bangsa. Melalui pendidikan kejuruan, mereka dapat berkontribusi nyata dalam membangun Indonesia yang mandiri dan berdaya saing, khususnya dalam sektor industri kreatif dan pariwisata yang menjadi kekuatan wilayah Manggarai Barat.
“Saya ingin anak-anak di sekolah ini menyadari bahwa ilmu dan keterampilan yang mereka pelajari adalah senjata mereka. Gunakan untuk berbuat baik, untuk membantu orang lain, dan untuk memajukan daerah kita,” tambahnya.
Hortensia menekankan bahwa semangat kepahlawanan harus diwujudkan dalam tindakan konkret, bukan sekadar slogan. Ia mengajak seluruh peserta didik untuk menjadikan Hari Pahlawan sebagai momen refleksi, introspeksi, dan kebangkitan moral untuk terus berjuang menghadapi tantangan zaman.
“Zaman sekarang menuntut kita untuk tangguh menghadapi arus perubahan. Tantangannya bukan lagi perang fisik, tetapi perang melawan kemalasan, ketidakjujuran, dan ketidakpedulian. Saya ingin siswa SMKN 3 Komodo menjadi pahlawan yang berani jujur, berani bekerja keras, dan berani bermimpi besar,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan